DESTINASI
Mekkah
dan Madinah
I.
Makkah
Mekkah adalah kota yang di dalamnya terdapat Masjidil Haram
dan Ka’bah Musyarafah, dua tempat paling suci bagi seluruh umat Islam di
dunia,dan merupakan tempat kelahiran Rasulullah saw.
Secara geografis, kota ini terletak antara 39-40 derajat Garis
Bujur Timur dan 21-22 derajat Garis Lintang Utara.Tinggi daratan ini kurang
lebih 280 meter dari permukaan laut.
Daerah ini dikelilingi bukit terjal dan gunung batu yang tandus serta
jarang sekali turun hujan. Kondisi suhu udara,pada Bulan Juli dan agustus,
sangat panas sempai mencapai 50 derajat celcius, dan bulan Desember dan Januari,
sangat dingin sampai mencapai 10 derajat celcius.
Nama-nama
Makkah dalam Al Qur'an
Nama
Makkah banyak disebutkan dalam AlQur’an dengan beberapa istilah yaitu:
1).
Makkah (QS AlFath: 24).
2).
Bakkah (QS Ali Imran: 96).
3).
Ummul Qura (QS Asy Syura:7).
4).
AlBalad (QS Al balad:1-2).
5).
AlBalad Al Amin (QS AtTin:3).
6). Al Baldah
(QS An Naml:91).
7).
Haram Amin (QS AlAnkabut: 67).
8). Wâd
Ghairu Dzî Jir’ (QS Ibrahim:37).
9). Ma'âd
(QS AlQashaah:85).
10)
Qaryah (QS Muhammad:13).
Keutamaan Kota Mekah
1. Tanah yang diharamkan Allah Swt.
sejak diciptakan langit dan bumi (QS An Naml: 91)
2. Allah Swt. bersumpah dengan
negeri tersebut di dalam Al Quran (QS At Tin: 1-3).
3. Nabi Ibrahim as. Mendoakan
keberkahan negeri tersebut dan penduduknya dalam Al Quran (QS Ibrahim: 35-37)
4. Negeri yang paling dicintai
Allah (Hadits Imam At Tirmidzi)
5. Negeri yang tidak akan
dimasuki Dajjal (HR Bukhari)
6. Dilipatgandakan pahala
shalaat di masjidil haram (HR Ahmad dan Ibnu Majah)
7. Orang Kafir diharamkan masuk
negeri tersebut (QS At Taubah: 28)
8. Negeri yang dilarang
berperang dan menumpahkan darah (QS Al Baqarah: 191)
9. Negeri yang diharamkan
melakukan kejahatan (QS Al Hajj: 25)
Masjidil haram
Berdasarkan hadits Rasulullah saw., Masjidil haram Merupakan masjid
yang pertama diciptakan di bumi,
Abu Zar r.a., ia berkata, “Aku bertanya kepada
Rasulullah saw., ’Wahai Rasulullah, Masjid manakah yang pertama dibangun di
muka bumi ini?’ Rasulullah menjawab, ‘Masjidilharam.’ Aku bertanya kembali, ‘Kemudian
Masjid mana?’ Beliau menjawab, ‘Masjid Al Aqsha’. Aku bertanya kembali, ‘Berapakah
jarak waktu antara keduanya?’ Beliau menjawab, ‘Empat puluh tahun. Di mana saja
datang waktu shalat, maka salatlah, karena di situ juga Masjid’. (HR Muslim)
Kemudian, keutamaan menunaikan shalat di
Masjidil Haram, lebih utama daripada Shalat di Masjid lainnya. Rasulullah saw.
Bersabda, “Shalat di Masjidku ini (Masjid
Nabawi) lebih baik daripada 1000 shalat di tempat lain, kecuali di Masjid
Al-Haram.” (HR. Muslim)
Masjid ini terus mengalami beberapaali
perluasan sejak masa Khulafau Rasyidin sampai sekarang.
Ka’bah
Ka’bahadalah bangunan pertama di atas bumi yang
digunakan sebagai tempat menyembah Allah. Allah swt berfirman,
Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun
untuk (Makkah) yang diberkahi dan menjadi
petunjuk bagi manusia. (QS.
Ali-Imran:96).
Allah Swt. Telah memerintahkan Nabi Ibrahim as.
dan puteranya, Nabi Ismail as.,untuk membangun kkbah dan menegakan pondasinya.
Allah Swt. Berfirman,
Dan(ingatlah), ketika kami menjadikan rumah itu
(Baitullâh) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan
jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat. Dan Telah kami
perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail, “Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang
yang thawaf, yang rukuk dan yang sujud”. (QS. AlBaqarah:125).
Nama-nama
Ka’bah
1. Ka'bah (QS Al Mâidah: 97)
2. Al Bait (QSAli Imrân: 96)
3. Baitullâh (QS Al Baqarah: 125)
4. Al Bait Al Haram (QS: 97)
5. Al-Bait Al 'Atîq (QS AlHajj: 29)
6. Qiblat (QS AlBaqarah: 144)
Dalam perkembangan sejarahnya, Ka’bah mengaami
renovasi sebanyak 12 kali, dan kondisi bangunan
Ka’bah pada saat ini:
o
Tinggi :
14M
o
Panjang dari Arah Multam :12,48M
o
Panjang dari Arah Hathim :11,11M
o
Antara Rukun Yamani dan Hathim (Hijr) :12,11M
o
Antara Rukun Yamani dan Hajar Aswah :11,52M
Hajar
Aswad
Hajar
Aswad adalah batu berwarna hitam kemerah-merahan, terletak di sudut selatan,
sebelah kiri pintu Ka’bah.
Konon, Hajar
Aswad awalnya satu batu yang berdiameter ± 30 cm. Akan tetapi karena berbagai
peristiwa yang menimpanya sejak zaman Qaramithah dan peristiwa lainnya, batu
tersebut terpecah dan tersisa
delapan butir batu kecil sebesar kurma dengan ukuran yang berbeda-beda.
Banyak
sekali hadits yang menceritakan tentang Hajar Aswad. Rasulullah saw. Bersabda, “Hajar Aswad diturunkan dari Surga
dalam keadaan berwarna lebih putih daripada susu. Lalu, dosa-dosa Bani Adam lah
yang membuatnya hitam.”(HR Tirmidzi)
Hajar
Aswad selalu dimuliakan, baik pada masa Jahiliah, maupun setelah Islam datang.
Bahkan Rasulullah saw. Menganjurkan Kaum Muslimin untuk mencium atau
mengusapnya.
Umar bin
Khatab berkata, “Sesungguhnya saya mengetahui bahwa kamu hanyalah sebuah batu
yang tidak bisa memberikan manfaat dan madharat. Sekiranya tidak tidak pernah
melihat Rasulullah saw. Menciummu, niscaya saya pun tidak akan menciummu.” (HR
Bukhari)
Rasulullah
saw. Bersabda, “Sesungguhnya hajar Aswad memiliki lisan dan dua bibir, yang
akan memberi saksi pada hari Kiamat bagi yang mengusapnya.” (HR Ahmad dn Ibnu
Huzaimah).
Multazam
Multazam adalah tempat yang menempel di Ka’bah.
Batasannya antara hajar Aswad dan pintu Ka’bah. Lebarnya kira-kira 2 merter.
Atau ada juga yang mengatakan antara Rukun Yamani dan pintu Ka’bah.
Ibnu
Taimiyah, “Yang paling disukai untuk mendatangi Multazam yaitu antara hajar
Aswad dan pintu Ka’bah, kemudian menempelkan dada, wajah, tangan (dari sikut
sampai ujung jari) dan berdoa. Ketika melakukan hal tersebut, berdoalah kepada
Allah Swt untuk semua kebutuhan... “ (Majmû’ Al Fatawa)
Hijir
Ismail
Hijir
Ismail adalah bangunan yang berdampingan dengan Ka’bah dan terletak di sebelah
utara Ka’bah, yang dibatasi oleh tembok berbentuk setengah lingkaran setinggi
1,5 meter. Awalnya, Hijir Ismail hanya berupa pagar batu yang sederhana.
Berdasarkan
Hadits Shahih, Hijr Ismail termasuk bagian Ka’bah. Aisyah ra. Berkata, “Aku
sangat ingin memasuki Ka’bah untuk melakukan shalat di dalamnya. Kemudian Rasulullah
saw. membawa Aisyah ke dalam Hijr Ismail dan berkata, “Shalatlah kamu di sini
jika kamu ingin shalat di dalam Ka’bah, karena ini (Hijr) termasuk sebagian
dari Ka’bah.” (HR Abu Daud)
Maqam Ibrahim
Maqam dalam bahasa Arab artinya
tempat berdiri. Maqam Ibrahim adalah tempat berdirinya Nabi Ibrahim saat
membangun kembali Ka’bah. Tempatnya terletak di sebelah timur Ka’bah dan di
dalam bengunan tersebut terdapat batu yang diturunkan oleh Allah dari surga
bersama-sama dengan Hajar Aswad. Di atas batu itu Nabi Ibrahim berdiri di saat
meninggikan bangunan Ka’bah dari pondasinya. Nabi Ismail as membantu
meletakkannya agar Nabi Ibrahim as dapat naik lebih tinggi di atas batu
tersebut.
Dan
(ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi
manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat
shalat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail:
"Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i'tikaf, yang
ruku' dan yang sujud" (QS Al baqarah: 125)
Tempat
pijakan dua kaki Nabi Ibrahim ra. itu berbekas diatas batu tersebut dan masih
tetap ada sampai sekarang.
Awalnya,
batu maqam Ibrahim tersebut menempel dengan dinding Ka’bah, pada zaman Umar bin
Khatab r.a. dipindahkan ke belakang sehingga orang-orang yang menunaikan shalat
di dekatnya, tidak terganggu oleh orang-orang yang sedang menunaikan thawaf.
Sekarang,
batu yang terdapat bekas telapak kaki Nabi Ibrahim tersebut sudah ditutup
dengan kaca berbentuk kubah kecil.
Zam-zam
Zam-zam
adalah sumur yang terletak kira-kira 11 meter dari Ka’bah. Sumur tersebut telah
menghidupi bangsa Arab selama berbad-abad, sejak zaman Nabi Ibrahim hingga
sekarang.
Menurut
penelitian beberapa ilmuan dari berbagai negara, air zamzam merupakan air
terbaik sedunia saat ini dan jauh lebih baik ketimbang air sungai gangga di
India (yaitu air suci bagi orang hindu di India), karena dalam air zamzam
banyak mengandung zat bezi, vitamin, dan berbagai kebutuhan untuk menambah daya
tahan tubuh.
Rasulullah
saw. Bersabda, “Sebaik-baik minuman di muka bumi adalah air zamzam, di
dalamnya ada makanan yang mengenyangkan dan ada penyembuh bagi segala
penyakit"(HR Tirmidzi)
“Sesunggguhnya
tanda yang membedakan antara kita (orang mukmin) dan orang munafik adalah bahwa
mereka tidak meminum zam-zam yang banyak.” (HR Ibnu Majah)
Sumur
Zamzam dapat memompa air antara 11 sampai 18 liter per-detik. Sedang
keistimewaannya adalah: munculnya melalui perantaraan malaikat Jibril, air
untuk mencuci hati Nabi Muhammad saw. Sebelum Isra Mi’raj, berada di tempat
paling suci di bumi, dan merupakan obat bagi siapa saja yang meminumnya.
Shafa dan marwa
Sesungguhnya
Shafa dan Marwah adalah sebagian dari syiar Allah,
“Sesungguhnya
Shafaa dan Marwa adalah sebahagian dari syi'ar Allah. Maka barangsiapa yang
beribadah haji ke Baitullah atau ber-'umrah, maka tidak ada dosa baginya
mengerjakan sa'i antara keduanya. Dan barangsiapa yang mengerjakan suatu
kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri
kebaikan lagi Maha Mengetahui.” (QS Al Baqarah: 125)
Bukit
Shafa dan Marwah adalah dua buah bukit yang terletak dekat dengan Ka’bah
(Baitullah). Bukit Shafa dan Marwah ini memiliki peranan sangat penting dalam
sejarah Islam, khususnya dalam pelaksanaan ibadah haji dan umrah. Bukit Shafa
dan Marwah yang berjarak sekitar 450 meter itu, menjadi salah satu dari rukun
haji dan umrah. Tidak sah haji atau umrah seseorang jika tidak melakukan sa’i
antara sofa dan marwah sebanyak tujuh kali.
Shafa
merupakan sebuah bukit kecil yang menyambung ke bukit Abi Qubais. Di bukit
ini, dulunya terdapat Darul Arqam, Darul Saib bin Abi Saib dan Darul
al-Khuld yang sekarang semuanya sudah disatukan menjadi tempat sa’i. sedangkan
bukit Marwah bukit yang menyambung dengan bukit Qaiqu’an dan mengarah ke rukun
Syami, jaraknya 300 m dari Ka’bah. Marwah merupakan tempat terakhir thawaf.
Dari
segi fisik, tidak ada yang istimewa dari kedua bukit itu. Namun, tujuan Allah
memerintahkan Ibrahim as agar membawa keluarganya ke Makkah yang kelak di
lokasi tersebut rumah Allah (Baitullah) berdiri.
Di
tempat ini dahulu, Nabi Ibrahim tinggal bersama istri dan anaknya. Kemudian
Nabi Ibrahim meninggalkan istri dan anaknya untuk pergi ke Syam demi menjalankan
perintah Allah swt. Kemudian, perbekalan istri Nabi Ibrahim (hajar) habis, air
susu pun tida keluar lagi, maka menangislah Ismail karena kelaparan. Kemudian
hajar bersaha mencarinya, berjalan di bukit Shafa dan marwa sampai tujuh kali.
Kemudian datanglah Jibril dengan menhentakkan kakinya ke tanah sehingga
keluarlah air.
Masjid Al Khaif
Masjid Al Khaif terletak di kaki gunung sebelah
Selatan Mina, dekat dengan al-jumrah al-sughra (jumrah kecil). Rasulullah saw. pernah
menunaikan shalat didalamnya. Yazid ibn al-Aswad, “saya haji bersama Nami
SAW, dan saya shalat Subuh bersamanya di masjid al-Khaif.”Bagi jemaah haji
yang mabit di Mina, memungkinkan mencontoh rasulullah saw. Untuk menunaikan
shoalat di masjid ini.
Masjid al-Khaif mempunyai 4 (empat) menara dan
dilengkapi dengan pendingin udara (AC) yang jumlah satuannya mencapai 410 buah,
ditambah dengan kipas angin dalam jumlah kurang lebih 1100 buah. Disampingnya
disediakan lebih dari 1000 toilet, dan sekitar 3000 buah kran pancuran untuk wudhu.
Mina
Mina
artinya tempat berkumpulnya orang-orang. Tempat ini merupakan bagian penting
dalam ibadah haji. Letaknya ke arah Timur Masjidil Haram kira-kira 4 km, di
sini para jama'ah haji bermalam (mabit) pada malam 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.
Selain tempat mabit, Mina juga terdapat tiga jamarat (tempat untuk melempar
jumrah), yaitu Jumra Ula, Jumra ustha dan jumra Aqabah.
Di
tempat inilah kaum Anshar melakukan bai’at I dan II kepada Rasulullah dan di
tempat ini pula Allah menurunkan surat An Nasr dan Al Mursalat.
Di tempat ini pun, dilakukannya penyembelihan
Hewan Qurban pada tanggal 10 Dzulhijjah.
Arafah
Arafah
adalah sebuah padang pasir yang luas yang pernah dijadikan tempat oleh nabi
untuk berwukuf, dan di dalamnya terdapat Jabal Rahmah, tempat ini disebut
Arafah karena Nabi Adam dan Siti Hawa bertemu setelah turun dari surga secara
terpisah.
Arafah
terletak di sebelah tenggara Masjidil haram sejauh 22 KM melewati jalan
masjidil haram. Memiliki luas 10,4 Km2. Arafah satu-satunya tempat pelaksanaan ibadah
Haji yang letaknya di luar tanah haram.
Wukuf di
Arafah merupakan pokok ibadah haji, sesuai dengan sabda Nabi bahwa 'Haji itu
adalah wukuf di Arafah'. Dan, dianjurkan pula banyak berdoa, karena Nabi SAW
bersabda bahwa "sebaik-baik do'a adalah do'a pada hari Arafah"
disunnahkan juga memperbanyak membaca al-Qur'an, membaca surat al-Hashr,
membaca sholawat dan membaca surat al-Ikhas. Diriwayatkan dari Ali Bin Abi
Thalib "barang siapa membaca surat al-Ikhlas seribu kali pada hari
Arafah maka Allah akan memberikan/mengabulkan apa yang dia minta"
Masjid Namirah
Masjid
Namirah terletak sebelah barat Masjidil haram. Pada Haji wada, Nabi singgah dan
berkemah di sini dan di tempat ini beliau berkhutbah arafah dan menunaikan
shalat.
Sekarang
masjid ini menjadi pusat kegiatan wuquf dan khutbah Arafah dikumandangkan di
sini.
Masjid
ini sekarang sangat luas, berukuran kurang lebih 8000 meter persegi, memiliki
64 pintu masuk, 6 menara, dan bisa memuat 350 ribu orang untuk solat
didalamnya.
Wadi
Muhassir
Wadi (lembah)
Muhassir bagian dari tanah suci dan terletak
di antara Muzdalifah dan Mina. Secara bahasa muhassir artinya
menahan atau melemahkan, karena disinilah tentara Abraha dari Yaman tertahan
pada saat akan mengancurkan ka'bah.
Di
tempat ini pula Allah menghancurkan pasukan gajah dan tentaranya seperti yang
dikisahkan dalam Surat Al Fîl. Sehingga ketika kita melewati tempat ini
dianjurkan menpercepat jalan atau kendaraan sesuai dengan contoh rasulullah
saw.
Jabal rahmah
Jabal
Rahmah merupakan jabal atau bukit yang mempunyai nilai historis dan bagi jamaah
haji merupakan suatu kebanggaan ika bisa naik sampai ke atas jabal Rahmah. Di
Atasnya, terdapat tugu besar berwarna putih, dan tugu ini merupakan lambang
atau ciri khas bagi Jabal Arafah.
Jabal
Rahmah, Dulu, sulit untuk didaki, kemudian dibuat jalan berupa tangga oleh
al-Jawad Al-Ashfahani. ketinggian bukit ini kurang lebih 500 m dari permukan
laut. Bukit ini bisa ditempuh dalam
waktu kurang lebih 20 menit.
Muzdalifah
Muzdalifah
termasuk tanah haram sekitar 12 Km dari masjidil Haram. Sedangkan batasannya
adalah antara Wadi Muhassir dan Ma'zamain (jalan di antara dua gunung).
Dinamakan
muzdalifah karena orang-orang mendatanginya pada awal malam atau pertengahan
malam, atau karena meninggalkannya dengan serentak.
Mabit di
Muzdalifah merupakan bagian dari ritual haji yang utama, karena waktunya
bertepatan dengan malam hari raya Idul Adha.
Rasulullah
bersabda: "barang siapa menghidupkan malam-malam hari raya, maka Allah
swt akan menghidupkan hatinya pada saat semua hati manusia sedang mati" maka sudah selayaknya bagi jamaah haji untuk
senantiasa mengisi waktunya dengan dzikir, baca Qur'an berdo'a yang tentunya
dengan sikap yang khusyu', tawadlu serta penuh pengharapan akan ampunan dan
ridlo dari Allah swt.
Masjid Masy’aril haram
Masjid ini dibangun oleh pemerintah Arab saudi dengan
menelan biaya 5 juta Riyal. Panjang masjid dari Timur ke Barat ialah 90 m dan
lebarnya 56 m, dengan luas keseluruhan 5040 m/segi, sehingga dapat menampung 12
ribu lebih jamaah, dengan pintu masuk tersebar di sebelah Timur, Utara dan
Selatan. Di bagian akhir masjid terdapat dua menara dengan ketinggian sekitar
32 m.
Gua Hira
Gunung
ini terletak 6 km sebelah Timur Laut dari Masjidil Haram. Di puncak gunung ini
terdapat sebuah gua yang dikenal dengan Gua Hira', yaitu tempat turunnya wahyu
pertama pada Nabi Muhammad. Di sinilah beliau Nabi selama kurang lebih 40 hari bertahannus,
berdzikir dan bertahmid mengadu pada Tuhan tentang kondisi kaum kafir
Mekkah yang sudah rusak. Tinggi Gua ini
sekitar 612M dari permukaan Laut atau 281M dari permukaan gunung. Dari tempat
pemberhentian bis ke puncak gunung memerlukan waktu 1 jam.
Gua Tsur
Gua Tsur
adalah sebuah gua yang terletak sekitar 4 KM sebelah selatan Masjidil haram. Gua
Tsur berada di salah satu puncak Jabal Tsur dengan ketinggian 458 M atau 748 M
dari permukaan laut.
Struktur
dan bentuk gunung ini menyulitkan para peziarah untuk mendaki sampai ke Gua
Tsur. Gua ini mempunyai dua pintu masuk yang terletak di bagian depan dan
bagian belakangnya. Sepintas kilas, bentuk gua ini menyerupai bentuk kuali.
Sejarah
Gua Tsur sangat erat kaitannya dengan sejarah hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari
Makkah ke Madinah. Di dalam Gua Tsur inilah Nabi Muhammad SAW. beserta Abu
Bakar bersembunyi dan beristirahat selama tiga hari dalam perjalanan hijrah
tersebut.
Majid Jin
Dinamakan
Masjid Jin kerena di tempat ini ketika Rasulullah saw. Bersama Abdullah bin masud datang
sekelompok Jin berbaiat kepada rasulullah dan masuk islam setelah mereka
mendengar dan menghayati lantunan ayat-ayat Al Quran yang dibacakan oleh Nabi
muhammad.
Masjid
ini terletak di Kampung Ma’la, tidak jauh dari pekuburan Kota Makkah. Tepatnya,
di daerah Hujun sekitar 1,5 KM sebelah Timur masjidil Haram.
Kuburan Ma’la
Perkuburan Ma'la
terletak di kawasan Hujun, sekitar 600 meter sebelah utara Masjidil Haram.
Pekuburan ini merupakan pekuburan yang tertua yang ada di makkah. Di tempat ini
pula Khadijah binti Khuwailid istri Rasulullah dimakamkan, bersama para
sahabat, thabiin, dan salafu shalih.
Pekuburan Ma’la adalah pekuburan yang disediakan bagi
penduduk Makkah atau siapa saja termasuk jemaah haji yang meninggal di Makkah. Sejak
sebelum Islam, Ma'la sudah dijadikan makam keluarga besar Bani Hashim, iaitu
nenek moyang Nabi Muhammad.
Rasulullah pernah bersabda,
"Allah akan membangkitkan dari bumi ini
(perkuburan Ma'la) 70,000 orang yang masuk syurga tanpa hisab. Setiap seorang
daripada mereka dapat membawa (membantu) 70,000 orang, wajah mereka cerah dan
bersinar bagaikan bulan purnama..." (Hadis riwayat Abu Hafs)
Kuburan Ma'la tidak menggunakan nisan dan tidak ada
bangunan di atas kuburan. Jenazah yang yang dikuburkan di Ma'la biasanya
disembahyangkan di Masjidil Haram oleh jemaah yang hadir sembahyang ketika itu.
Masjid Tan’im
Masjid ini dinamakan juga masjid aisyah. Terletak
sekitar 6 kilometer dari kota Makkah. Umumnya Masjid ini dipergunakan sebagai
miqatnya jama’ah yang akan melaksanakan umrah.
Diriwayatkan dalam hadits bahwa Siti Aisyah
yang berangkat untuk berhaji dengan Nabi Saw dari Madinah. Setelah tiba di
Makkah beliau haid, sehingga tidak bisa Thawaf dan sa’i di Masjidil
Maharam. Namun, Rasulullah saw menyuruh beliau untuk mandi dan tetap berpakain
ihram, kemudian melaksanakan rukun-rukun haji lainnya di Arafah, Muzdalifah dan
Mina. Setelah Aisyah r.a suci dari haid, Nabi Muhammad Saw memerintahkan
Abdurahman bin Abu Bakar untuk mengumrahkan Aisyah dari Masjid Tan’im sebagai
miqat.
Masjid Ji’ranah
Masjid Ji’anah berada di Timur laut kota Mekkah
berjarak sekitar 24 km dari Mekkah. Dinamajan Jir’anah karena seorang wanita
yang pernah hidup ditempat ini, Sebagaimana Allah abadikan dalam surat An nahl
ayat 92.
Di
tempat ini Nabi istirahat bersama pasukan yang berjumlah 12 ribu orang selepas
perang Hunain dan Tha'if. Dari tempat ini Nabi berihram untuk umrah lalu ke
Mekkah untuk thawaf, sa'i, dan tahllul, kemudian pada malam Rabu hari ke-12 di
akhir bulan Dzulqa'dah beliau kembali lagi ke Ji'ranah untuk niat ihram umrah.Sehingga
tempat ini juga menjadi tempat ihram umrah bagi penduduk tanah haram seperti
Tan'iem.
II. Madinah
Munawarah
Madinah Al Munawwarahadalah kota utama di Arab Saudi yang ramai diziarahi oleh kaum Muslimin di seluruh dunia. Di
kota tersebut terdapat Masjid Nabawi yang memiliki pahala dan keutamaan bagi
kaum Muslimin jika menunaikan shoalat di masjid tersebut. Bagi umat Islam, kota
ini dianggap sebagai kota suci kedua. Pada zaman Nabi Muhammad SAW, kota ini menjadi
pusat dakwah, pengajaran dan pemerintahan Islam. Dari kota ini Islam
menyebar ke seluruh jazirah Arabia lalu ke seluruh
dunia.
Kota ini sebelumnya Islam bernama Yatsrib. Kemudian,
ketika Nabi Muhammad saw. berhijrah dari Mekkah, kota ini berganti
nama menjadi Madinah.
Pada masa Nabi Muhammad SAW, penduduk kota Madinah
adalah orang yang beragama Islam dan orang Yahudi yang dilindungi
keberadaannya. Namun karena pengkhianatan yang dilakukan terhadap penduduk
Madinah ketika perang Ahzab, maka kaum Yahudi diusir ke luar Madinah.
Kota ini dikelilingi gunung dan bukit bukit serta
beriklim gurun. Suhu tertinggi berkisar antara 30 °C sampai 45 °C
pada waktu musim panas, dan suhu rata-rata berkisar antara 10 °C sampai
25 °C.
Dari sektor ekonomi, terdapat sektor pertanian dan
perkebunan terlebih perkebunan kurma yang sudah dikenal
sejak masa lampau, peternakan selayaknya penduduk Arab serta perdagangan
ditambah dengan sektor jasa terutama jasa pelayanan para peziarah di antaranya
adalah usaha perhotelan dan penginapan.
Keutamaan Kota Madinah
1. Allah menjadikannya Tanah
Haram Dan neberi yg aman seperti Mekah
2. Nabi Memberikan nama untuk
Madinah yaitu ;Thabah” dan “Thayibah” yang berarti kota yang memiliki kebaikan
3. Rasulullah memberikan sifat
byang khusus yaitu Qaryah Ta’kulu Qura (negeri yan bisa mengalahkan negeri yang
lain)
4. Rasuullah mendoakan untuk
keberkahan kota Madinah
5. Dajjal tidak akan masuk kota
Madinah
Masjid nabawi
Masjid
Nabawi adalah masjid Rasulullah karena Rasulullah menyebut dengan “masjidku”. Pada
awalnya,masjid ini berpondasi dari batu yang dindingnya dari batu bata serta
tiang-tiangnya dari batang pohon kurma. Tinggi atapnya sekitar 5 hasta pada
pembangunan pertama dan 7 hasta pada pembangunan ke dua. Atapnya berasal dari
pelepah dan daun kurma yang berbentuk
puncung dan atap gubuk.
Keutamaan
masjid ini, bahwa shalat di masjid nabawi, pahalanya melebihi seribu kali
shalat di masjid selainnya. Sehingga masjid ini merupakan satu di antara tiga
Masjid yang dianjurkan bagi Umat islam untuk diziarahi.
Masji
ini merupakan masjid kedua yang disucikan setelah masjidil haram. Dan di
dalamnya terdapat Kuburan Rasulullah, Abu Bakar Shidiq, dan Umar bin Khatab.
Raudhah
Secara
bahasa, Raudhah adalah taman atau hamparan tanah terbuka yang dipenuhi
pepohonan dan bunga-bunga yang indah. Raudlah adalah sebuah tempat yang
terletak di antara rumah Nabi dan Mimbar beliau dan merupakan salah satu taman
dari beberapa taman surga, sehingga tempat ini merupakan tempat yang menjadi tempat
pavorit para peziarah karena mustajab ketika berdoa lamnya.
Rasulullah
saw. Bersabda, “Antara rumahku dan membarku ada sebuah taman dari taman-taman
surga.” (HR Bukhari Muslim)
Luas
raudhah dari Timur ke barat 22 dan dari
Utara ke selatan 15 M2.
Maqam
Baqi
Di makan
ini, dimakamkan sekitar 10000 sahabat rasulullah, termasuk semua istri
rasulullah kecuali khadijahbinti Khuwailid yang dimakamkan di Makkah.
Menziarahi
makam bagi merupakan sunnah rasulullah karena beliau sering mengunjunginya.
Masjid Quba
|
Masjid Quba yang berjarak sekitar 5 km di sebelah tenggara
kota Madinah adalah masjid pertama
yang dibangun oleh Rasulullah saw. Setelah Rasulullah sampai di Quba dalam perjalanan
hijrahnya dari Mekah pada tahun 1 Hijriyah atau 622 Masehi.
|
Allah memuji masjid ini dan orang yang mendirikan shalat
di dalamnya,
Sesungguhnya masjid itu yang didirikan atas dasar
takwa (Masjid Quba) sejak hari pertama adalah lebih patut bagimu (Hai Muhammad)
bersembahyang di dalamnya. Di dalamnya terdapat orang-orang yang ingin membersihkan
diri....(At Taubah, 108).
Masjid ini telah beberapa kali mengalami renovasi.
Khalifah Umar bin Abdul Aziz adalah orang pertama yang membangun menara masjid ini.
Sakarang renovasi masjid ini ditangani oleh keluarga Saud. Dr Muhamad Ilyas Abdul Ghani mengatakan, masjid Quba ini telah direnovasi dan diperluas pada
masa Raja Fahd ibn Abdul Aziz pada 1986. Renovasi dan peluasan
ini menelan biaya sebesar 90 juta riyal yang membuat masjid ini memiliki daya tampung hingga
20 ribu jamaah.
Rasulullah sering mengunjungi Masjid Quba dengan
berjalan kaki atau mengendarai tunggangannya kemudian menunaikan shalat dua
rakaat.
Keutamaan masjid Quba adalah bahwa menunaikan shoalat
dua rakaat di sana, baik fardhu ataupun sunnah, pahalanya sama seperti umrah.
Rasulullah bersabda
“barangsiapa yang bersuci dari rumahnya, kemudian
datang ke masjid quba dan melaksanakan shalat di dalamnya, baginya mendapatkan
pahala seperti pahala umroh.” (HR Ahmad, An nasai, dan Ibnu Majah)
Masjid jumat
masjid
yang pertama kali Rasulullah menunaikan shalat jumat dalam perjalanan hijrahnya
dari Makkah menuju Madinah.
Pembangunan
Masjid Al-Jum’ah ini diulang beberapa kali hingga tahun 1409 H. Raja Fahd bin
Abdul Aziz memerintahkan perluasan bangunan dengan merobohkan masjid lama,
kemudian dilengkapi beberapa fasilitas pendukung, seperti asrama untuk imam dan
muadzin, perpustakaan, madrasah menghafal Alquran, mushala untuk wanita, tempat
wudhu, dan toilet.
Akhirnya,
Masjid Al-Jum’ah mampu menampung 650 jamaah, padahal dulu tidak mampu memuat
lebih dari 70 jamaah. Masjid ini memiliki menara tinggi yang sangat indah dan
kubah utama tepat di atas area shalat bagian tengah, ditambah dengan empat
kubah kecil.
Masjid Qiblatain
MASJID Qiblatain awalnya dikenal dengan nama masjid Bani
Salamah, karena masjid ini dibangun di atas bekas rumah Bani Salamah.
masjid yang terletak di atas bukit kecil di utara Harrah Wabrah, Madinah. Masjid
ini terletak sekitar 7 kilometer dari Masjib Nabawi di Madinah.
Pada permulaan Islam, orang melakukan shalat dengan
menghadap kiblat ke arah Baitul Maqdis (nama lain Masjidil Aqsha) di Palestina.
Pada tahun ke 2 Hijriyah hari Senin bulan Rajab waktu dhuhur di masjid Salamah
ini, tiba-tiba turunlah wahyu surah Al Baqarah ayat 144 yang memerintahkan
tentang perpindahan qiblat mengarah Masjidil haram. Allah berfirman,
Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke
langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai.
Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu berada,
palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan
Nasrani) yang diberi al Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui bahwa
berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Allahnya dan Allah
sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan”. (Al-Baqarah: 144).
Padahal, ketika turun wahyu tersebut shalat telah
berlangsung dua rakaat. Maka begitu mendengar wahyu tersebut, serta merta
Rasulullah saw dan para shahabat langsung memindahkan arah kiblatnya atau
memutar arah 180 derajat.
Perpindahan arah kiblat ini juga dilatari keresahan
dan kegalauan Rasulullah saw sendiri yang sempat dicemooh oleh kaum Yahudi dan
Nasrani dan orang-rang kafir bahwa apa yang dilakukan oleh Rasulullah saw itu
hanya menyontoh dan mengikuti ajaran nenek moyang mereka. Cemoohan yang
dikaitkan dengan arah kiblat ke Yerusalem, sehingga Rasulullah saw berdoa dan
meminta agar arah kiblat dipindahkan.
Doa Rasulullah saw ini kemudian dikabulkan saat sedang
berada di masjid yang kemudian dinamai Qiblatain ini. Hingga sekarang, bangunan
masjid ini memang memiliki dua arah mihrab yang menonjol (arah Makkah dan
Palestina) yang umumnya digunakan oleh Imam shalat. Belum lama ini masjid
tersebut direnovasi oleh pemerintah Saudi, dengan hanya memfokuskan satu mihrab
yang menghadap Ka’bah di Makkah dan meminimalisir mihrab yang menghadap ke
Yerusalem, Palestina.
Masjid Ijabah
Masjid
ini terletak di sekitar daerah al-Ma’abdah, di lembah perkampungan keluarga
Qunfudh. Daerah ini terletak di sebelah kiri kalau kita dari Masjidil Haram
menuju Mina. Di tempat ini Rasulallah saw pernah mendirikan shalat, dan
dibangun bekas tempat shalat Nabi saw sebuah masjid sebelum tahun 3 H.
Dulu
masjid ini tidak terawat, tembok bagian depan hampir roboh. Kemudian masjid ini
dipugar pada tahun 720 H. panjang masjid dari tembok mihrab ke tembok depan
kurang lebih 18 hasta dan lebarnya juga sama 18 hasta. Sekarang masjid itu
setelah dipugar ulang mejadi masjid yang cukup mewah.
Masjid Al Ghamamah
Dinamakan
dengan Al-Ghamamah karena konon ada awan (ghamamah) yang memayungi Rasulullah
dari sinar matahari saat beliau menunaikan shalat. Masjid AlGhama
erletak
di barat daya Masjid Nabawi, berjarak 500 meter dari Bab As-Salam. Masjid ini
adalah lokasi tempat terakhir Rasulullah menunaikan shalat ‘Id.
Masjid
Al-Ghamamah dibangun pada masa pemerintahan Umar bin Abdul Aziz di Madinah.
Kemudian direnovasi oleh Sultan Mamalik, Hasan bin Muhammad Qalawun Ash-Shalihi
tahun 761 H.
Pada
masa Sultan Inal (tahun 861 H) dilakukan perbaikan-perbaikan. Setelah itu,
Sultan Abdul Majid I melakukan renovasi secara sempurna hingga masa kini,
selain perbaikan-perbaikan yang dilakukan oleh Sultan Abdul Hamid dan
Pemerintahan Arab Saudi.
Masjid
Al-Ghamamah ini berbentuk persegi panjang, terdiri dari dua bagian; jalan masuk
dan aula shalat. Jalan masuknya berbentuk persegi panjang dengan panjang 26
meter dan lebar empat meter. Diberi atap dengan lima kubah bola. Memiliki
lengkungan runcing.
Di
bagian atasnya terdapat kubah tengah yang terpasang di atas jalan masuk masjid
bagian luar. Kubah-kubah ini lebih rendah dari enam kubah yang membentuk atap
aula shalat. Jalan masuk terbuka di bagian utara di jalan raya melalui
lengkungan runcing.
Sementara
aula shalat memiliki panjang 30 meter dan lebar 15 meter aula ini dibagi
menjadi dua serambi dan diatapi dengan enam kubah dalam dua barisan yang
sejajar. Yang paling besar adalah kubah mihrab. Pada dinding aula shalat bagian
timur terdapat dua jendela persegi panjang. Pada bagian atasnya terdapat dua
jendela kecil dan di atasnya lagi terdapat jendela ketiga berbentuk bulat. Hal
yang sama juga terdapat pada aula shalat bagian barat.
Mihrab
Masjid Al-Ghamamah berada di tengah dinding aula shalat bagian selatan. Di
samping mihrab terdapat mimbar pualam yang memiliki sembilan tangga. Bagian
atasnya terdapat kubah berbentuk kerucut. Pintunya berasal dari kayu yang
dihias dengan khat utsmani. Sementara itu, menara adzannya berada di sudut
barat laut. Bagian bawah menara berbentuk persegi empat setinggi masjid.
Kemudian berubah bentuk menjadi persegi delapan, dan berakhir
Di
bagian luar, Masjid Al-Ghamamah dihiasi dengan lapisan batu basal hitam.
Sementara itu, bagian atas kubahnya dipoles dengan warna putih. Di bagian
dalam, dinding dan cekungan kubah dipoles dengan warna putih. Tiang-tiang
penyangga masjid dipoles dengan warna hitam sehingga memberikan pemandangan
indah pada masjid dengan dua warna yang serasi.
Masjid Sab’ah
Masjid Sab'ah (tujuh) terletak di kota Khandaq.
Masjid Tujuh ini merupakan kelompok masjid yang terletak di kaki Bukit Sala',
sekitar 3 km sebelah barat laut masjid Nabawi. Dinamakan masjid Tujuh karena
memang jumlahnya ada 7 yaitu, masjid Salman, masjid Abu Bakar, masjid Umar,
masjid Utsman, masjid Ali, masjid Fatimah dan masjid Fatah.
Di antara ketujuh masjid itu, masjid Fatah yang
memiliki peran sangat mulia, karena di masjid inilah Nabi saw memimpin tentara
Islam pada waktu perang Khandaq berlangsung dan di situ pula Nabi saw berdoa
selama tiga hari berturut-turut, dan baru dikabulkan Allah swt pada hari
ketiga.
Menurut salah satu riwayat, masjid-masjid yang lainnya
adalah merupakan tempat pertahanan para sahabat terkemuka Nabi ketika perang
Khandaq berlangsung. Kemudian untuk mengenang peristiwa itu dibangunlah
masjid-masjid itu sebagai monumen penting dan diberi nama sesuai lokasi dan
nama sahabat yang menempati tempat pertahanan tersebut.
Namun dewasa ini, karena satu dan lain hal
jumlah masjid tersebut tinggal 5 buah saja dan disebut masjid Khamsah
(masjid Lima). Wallahua'lam
Masjid
al-Rayah
Rayah
berarti bendera. Di sini rasulullah pernah membangun kemah pada saat mengawasi
sahabat untuk membuat parit (khandaq) dan kemudian menunaikan shalat di tempat
tersebut yang pada perkembangganya di bangun masjid di tempat tersebut. Di
dekat ini pun terdapat Jabal Dzubab yang juga di sebut Jabal Rayah. Tempat
ini terletak di Barat laut masjid nabawi sekitar 1400 m.
Di sini
pernah terjadi Mu'jizat, yaitu ketika Nabi dan para sahabat menggali parit
untuk menghalang pasukan kafir yang bermaksud menyerang Madinah. Di saat Nabi
memecahkan batu dengan cangkul, keluarlah kilatan cahaya yang menerangi hingga
ke batas Madinah di Arah Barat dan Timur. Kemudian datanglah malaikat Jibril
dengan kabar gembira bahwa umatnya kelak akan dapat mengalahkan kekaisaran
Romawi dan Sun'a.
Gunung
Uhud
Gunung
terpanjang di Madinah dengan ukuran 6-8 Km,yang terletak 5 Km dari Kota Madinah
menjadi saksi sejarah yang penting dalam Islam karena disinilah terjadi
peperangan yang dahsyat antara umat Islam yang berjumlah 700 tentara dengan
kaum kafir yang akhirnya dimenangkan oleh kaum kafir. Dalam perang tersebut,
kaum Muslimin yang gugur berjumlah 70 orang; 64 dari kalangan Anshar dan 6
orang dar Kalangan Muhajirin.
Di dekat
gunung Uhud juga terdapat kuburan syuhada' yang terbunuh pada saat perang uhud,
termasuk paman Nabi Hamzah bin Abdul Muthalib, menurut sebagian ulama,
sebenarnya jenazah yang ada di kuburan ini mau dipindah ke Madinah, namun pada
saat jenazahnya diangkat tidak bisa karena tanahnya juga mau ikut, sebab tanah
di sekitar uhud ini juga mau menjadi saksi sebagai tempat kuburan para syuhada.
Juga menurut salah satu riwayat bahwa sebelumnya tanah di daerah Uhud
sebelumnya berwarna putih seperti tanah di daerah lainnya, tetapi setelah
terjad perang Uhud warna tanahnya menjadi kemerah-merahan sebagai akibat
darahnya para syuhada' yang gugur pada
waktu perang Uhud.
Masjid Syajarah
Masjid Syajarah disebut juga masjid Miqat atau
masjid dzulhilaifah. Dinamakan syajarah karena dinisbatkan kepada sebuah pohon
yang letaknya berdekatan dengan Masjid Jin, kurang lebih 3 km dari Masjidil
Haram.
Diriwayatkan bahwasanya di tempat tersebut Nabi
pernah memanggil pohon untuk ditanya tentang sesuatu. Pohon itu datang memenuhi
pangilan Nabi saw. Ia mendekat kepada beliau lengkap dengan batang dan akarnya
seperti tercabut dari tanah, lalu berhenti di hadapan beliau. Setelah selesai
urusan Nabi saw dengan pohon itu lalu beliau memerintahkannya untuk kembali
lagi ke tempatnya semula.
Masjid yang memiliki ketinggian 64 M dan Kubah
28 M terletak sebelah selatan masjid nabawi dengan jarak kira-kira 10 KM. Pada
masa pemerintahan Raja fahd bin Abdul Aziz masjid ini direnovasi dan
menghabiskan biaya 200 juta real. Luas masjid tersebut 90.000 M2 dan mempu
menampung jamaah 50.000 jamaah.
Catatan:
Disarikan dari berbagai referensi.